Postingan

Nisfu Sya'ban

Malam Nisfu Sya'ban, adalah malam tengah bulan, atau malam ke 15 Bulan Sya'ban (Kalender Islam) atau Malam ke 15 Bulan Rewah (Kalender Sunda). Namun orang-orang Arab banyak tang mengartikan Bulan Sya'ban adalah bulan Pengampunan/Pembebasan Dosa ataupun malam Doa, karena dalam islam sendiri Bulan yang paling di muliakan dan dicintai Rosulillah dan juga Robb, adalah Bulan Rojab, Sya'ban dan bulan Romadhon. Dalam keterangan Beberapa Ulama menuliskan di beberapa Kitab yang mereka tulis, bahwa pada malam Nisfu Sya'ban Robb membukakan Ribuan Pintu Rahmat, maka pada malam Nisfu Sya'ban  umat Islam yang beribadah hanya karena mengharapkan Ridho Alloh, maka akan di ampuni Dosanya, dikabulkan Doanya, dan di Ringankan Bebannya (Amin yaa Robb). Banyak juga para Ulama yang melakukan Ritual ibadah pada malam Nisfu Sya'ban setelah Sholat Magrib dengan Berjamaah membaca Surat Yaasin 3x, dan setiap selesai membaca surat Yaasin yang pertama, berdoa meminta Panjang umur dan

Sepuluh Hari Bersama Orang Asing

"Saya sudah sampai di Bandung" memberitahu teman chating yang selama ini sudah akrab, yah walaupun kami hanya teman di dunia maya, namun kami terasa sudah lama berteman di dunia nyata. Kami sudah lama bercerita tentang masa hidup kami masing-masing dan kami sama-sama pernah menikah, sama-sama pernah merasakan bahtera rumah tangga, walaupun di posisi yang berbeda. Meskipun aku gagal menjadi seorang suami dan seorang ayah, namun dia masih sukses menjadi seorang Ibu dan isteri seorang (PNS) Pegawe Negri Sipil di kantor Gubernur Jawa barat, ya dia memiliki suami finance di sebuah Kantor Negeri yang berpusat di Kota Bandung. "Oke, tapi saya pulang ngantor jam 4" dia membalas chat saya singkat dan agak lumayan lama, sekitar 45 menitan. Saya berpikir pasti dia sibuk di kantor, karena besok weekend pasti laporan keuangan dia harus beres. Aku hanya membalas "ok" berharap tidak menganggu dia. 6 jam sudah saya menunggu di alun-alun, meskipun pegal dan lelah namun

Masa lalu yang tidak akan pernah terulang

Tiada kisah paling indah. Selain masa Kenakalan anak Tahun 90- Milenium seperti kisah saya dan beberapa teman kecil saya di kampung halaman. Saya  masih ingat waktu ketika masih duduk dibangku kelas 6 SD ( Sekolah dasar) dimana setiap hari selalu saja melakukan kenakalan lalu dapat hukuman, lalu melakukannya lagi. Kami tidak mengenal kata lelah, manja dan lebay, kehidupan kami sangat keras dan sangat bahagia walau serba kekurangan ataupun sangat  Sederhana, bahkan meskipun ada beberapa teman sekolah yang kaya raya, tapi mereka tidak pernah sombong ataupun angkuh, tidak pernah merasa ada perbedaan apapun disekolah maupun di tempat main, karena kami bukan generasi micin, bukan generasi milenial, bukan juga kids jaman now, kami tidak pernah mengenal cabe cabean ataupun terong-terongan. Yang hidup masing-masing dan asik dengan dunianya masing-masing. Yang paling berkesan ketika setiap pulang sekolah (Alhamdulillah saya dan teman tidak pernah bolos) saya bersama teman-teman sering kali me

Sampai kapanpun Akulah Sahabatmu

Isak tangis Sahabatku yang merasa sendirian dalam kegelapan. Yang bangga dengan topeng canda tawa dan senyuman. Aku tau jiwanya sakit tersayat, aku tidak melihat karena aku merasakan. Aku pernah menasehati, namun dia malah mencaci. Dia berkata aku sok suci, dan aku dia benci. Sahabatku.. . . Dulu dia sangat bangga menatap diri di kaca. Dia merasa dirinya setara dengan dewa. Banyak yang memuja dan menyapa. Tubuhnya yang sempurna ia jadikan barang antik di etalase. Tak sembarang orang mampuh dan berani menyentuh. Namun semua orang berani dengan penuh nafsu melihatnya, bahkan memimpikannya walau semalam. Dia terlena dengan segala pujian Dia semangat dalam pertukaran Nafsu duniawi yang sesaat Tak peduli Melumpuhkan akal sehat Tidak peduli sekalipun ia tersesat Bagai iblis yang berwujud malaikat. Tak pernah peduli dengan semua nasehat. Kini. . . . dia kembali padaku tanpa kata Dengan tertunduk dan berurai air mata Dulu dia bangga meninggalkanku yang selalu ada Untuknya

Lelaki pengecut

Malam ini tiba-tiba saja terasa gelap gulita, bagai langit pun runtuh menindihku, aku yang selalu ceria setiap kali melihat handphone dan bersuka ria di obrolan WhatsApp, mendadak terdiam ketika melihat status WhatsApp seseorang yang akan melangsungkan akad nikah Dua hari lagi. Ya dua hari lagi, namun Rasa sakit dan sesaknya terasa detik ini juga, kenapa? Kenapa dan hanya bisa bertanya dalam hati pada diri sendiri dan juga Tuhan sang penulis Takdirku. Kenapa begitu cepat dia menggantikan posisi orang di Hatinya? Semudah itukah melupakan apa yang telah terjadi diantara aku dan dia? Aku hanya bisa berusaha untuk tersenyum dan mencoba mendoakannya semoga bahagia dan langgeng sepanjang usia. Aku tidak bisa berkata apapun, karena ini memang sudah jalan takdir, sudah nasib ini aku harus kuat dan sabar menjalani menerima dan mengakuinya. Dia akan menikah 2 hari yang akan datang, betapa bahagianya dia di status WhatsApp yang begitu bahagia dia memberitahu Dunia bahwa dia sangat bahagia, b

Hanya Tuhan Dalam keyakinan Diri kita yang bisa membantu.

Tidak ada orang lain selain diri kita sendiri yang bisa membuat kita percaya diri, membuat kita melangkah maju menjadi pribadi yang lebih baik. Terkadang diri sendiri tidak sadar kalau memiliki potensi yang tidak semua orang miliki. Dan tidak sadar masih punya keluarga dan sahabat yang sayang sama dan selalu mendukung kita untuk lebih maju dan bisa berdiri tegak menghadapi apapun. Saya pernah di tegur oleh salah satu teman lama saya di pesantren, katanya ini tidak benar, entahlah, saya tidak tau kenapa dia berkata seperti itu, menyangkalnya. Bukankah sering disuarakan beberapa kata-kata mutiara dalam agama Islam, atau hadist mafudhot, hadist Qudsiy dan yang lainnya. Tuhan tidak akan pernah merubah suatu kaum jika kaum itu tidak merubahnya sendiri. Saya rasa itu sudah sangat jelas bahwa Tuhan (الله) memang maha kuasa tapi jangan lupa bahwa Tuhan juga maha pengasih, maha bijaksana, maha mendengar dan maha lainnya seperti yang selalu, jadi jika saya salah semoga Tuhan mengampuni dosa-dos

Berpisah, Kehilangan kangen dan Lupakan

Entahlah judul diatas pantas atau tidak? Sangat membingungkan saya akan memulai postingan ini darimana, saya sepertinya tidak memiliki bakat untuk menulis walaupun suka membaca, namun saya selalu merasa Gatal dengan tangan ini jika memiliki sesuatu hal dalam hidup saya, dan saya tidak mengabadikannya walaupun berbentuk tulisan. dalam kesempatan kali ini saya akan bercerita tentang yang saya alami beberapa minggu terakhir ini. Tentu saja setelah saya Resign dari tempat kerja 3 minggu yang lalu, begitu kerasnya saya berusaha untuk mengatakan meminta ijin kalo saya akan Resign, karena sudah yakin akan ditahan oleh beberapa teman kerja dan juga atasan (Ge er bin Pe de) , karena memang seperti itu yang saya alami di tempat-tempat kerja sebelumnya. Alasan saya Resign karena saya akan menerima tawaran pekerjaan yang menurut saya lebih saya inginkan, bukan masalah Passion saya, melainkan lebih ke mimpi dan cita-cita saya. Saya masih sering berkomunikasi bersama teman kerja (Sebut saja Kant